NICHAYASiap Jadi Kepala Desa
“Saya ingin berguna bagi banyak orang. Itu merupakan prinsip
yang selalu saya junjung tinggi sejak muda,” katanya kepada Info Bekasi Utara
di rumahnya di bilangan Jl Pertamina, Babelan Kota, Rabu (26/11).
Menurut ibu tiga anak itu, dorongan agar memberanikan diri
maju menjadi pemimpin Desa Babelan Kota dari masyarakat, membuatnya yakin
menjadi peserta pilkades. Belakangan ini setelah pula mengajar, katanya, warga
memang selalu silih berganti menyambangi rumahnya menyampaikan keinginan
mereka. Bahkan, tamu yang silih berganti kerap mengakibatkan dirinya kurang
tidur.
Sehubungan dengan dukungan yang cukup deras, wanita yang
dipercaya menjadi kepala sekolah sejak 2008 lalu itu, kini mulai mempersiapkan
diri untuk maju menjadi calon kepala desa. “Saya pikir menjadi seorang kepala
sekolah jauh lebih sulit ketimbang menjadi kepala desa. Jadi, saya sudah siap mengikuti
pemilihan kepala desa nanti,” paparnya.
Disinggung mengenai profesi tenaga pendidik sehubungan
dengan Hari Guru ke-21 pada Selasa (25/11) lalu, wanita yang mengabdi sebagai
‘Pahlawan Tanpa Tanda Jasa’ 28 tahun lalu itu menyayangkan keputusan pemerintah
menghapuskan Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Sebagai lulusan SPG, pengalamannya
membuktikan bahwa sekolah setingkat SMU tersebut merupakan tempat menggembleng
para guru supaya benar-benar menjadi pendidik yang baik bagi generasi penerus.
“Di bangku SPG lah kita mendapat pedagogi atau ilmu
psikologi atau kejiawaan dengan baik. Makanya, kualitas guru sekarang dengan dulu
berbeda. Kalau dulu guru itu digugu dan ditiru. Sedangkan sekarang ada yang sekadar mengajar,
tidak memiliki ‘ruh’ pendidik dalam mengajar,” katanya. nga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar